Surat
Al Balad
Ayat
Semua
Ustadz Firanda Andirja Official Media Channel _____ ๐ŸŒ Web | https://firanda.com | BekalIslam.com ๐Ÿ“น Youtube: https://youtube.com/firandaandirja/ ๐Ÿ“บ Instagram: https://instagram.com/firanda_andirja_official/ ๐Ÿ“  Telegram: https://t.me/firanda_andirja/ ๐ŸŽ™ Twitter: https://twitter.com/firanda_andirja/ ๐Ÿ“ฑ Facebook: https://facebook.com/firandaandirja/ ๐Ÿ”Š Soundcloud: https://soundcloud.com/firanda-andirja/
Alhamdulillah kita akan kembali memasuki pembahasan tafsir surat yang baru dan kali ini tafsir surat al Balad memasuki ayat yang pertama. Semoga bermanfaat. Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #2: Tafsir Ayat 1 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Yufid.TV official website: http://yufid.tv YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com
Pada video sebelumnya kita sudah mengkaji bersama bahwa Allah Ta'ala bersumpah dengan suatu negri yaitu Mekah. Dan kita juga sudah sering bahas bahwa ketika Allah Ta'ala bersumpah dengan makhluknya berarti ada perkara yang sangat penting. Perkara apakah itu? Yuk kita temukan jawabannya! Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #3: Tafsir Ayat 2 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Yufid.TV official website: http://yufid.tv YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com
Ayat yang ketiga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan sumpah yang kedua. Di dalam ayat pertama Allah menyebutkan sumpah yang pertama medianya adalah Kota Mekah. Nah di ayat yang ketiga ini Allah bersumpah lagi dan ketika Allah mengulang sumpah itu menunjukkan bahawa tema yang akan dibahas sesungguhnya adalah tema yang sangat penting yang harus kita perhatikan baik-baik. Kira - kira perkara apakah itu? Yuk kita simak videonya! Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #4: Tafsir Ayat 3 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Yufid.TV official website: http://yufid.tv YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com
Ayat terakhir yang kita bahas yaitu ayat ketiga yang berisi tentang sumpah ayat yang pertama juga sumpah maka setelah Sumpah akan muncul tema perbahasan yang akan disampaikan. Nah pada ayat yang ke empat ini kita akan mengetehui sebenarnya perkara yang akan disampekan oleh Allah itu perkara apa sih, kok sampe bersumpah dua kali di ayat yang pertama dan yang ketiga? Yuk kita simak bersama videonya! semoga bermanfaat. Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #5: Tafsir Ayat 4 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Yufid.TV official website: http://yufid.tv YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com
Orang yang beriman, Orang yang percaya dengan adanya ALlah Orang yang selalu menghadirkan perasaan akan nikmat allah dalam hatinya Saat mendapat karunia, sikap mereka adalah bersyukur Tapi lain cerita dengan orang yang tidak beriman. Orang yang tidak beriman saat dikasih karunia oleh Allah subahanahu wata'ala entah itu bentuknya kesehatan tubuh, kekuatan fisi, tampan dan cantik Bagi mereka sebagai sarana lupa diri alias sombong maka diingatkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surat Al Balad Ayat 5: "Apakah dia (manusia) mengira bahwa tidak ada sesuatupun berkuasa atasnya" Maka kita perlu waspada,disatu sisi kita harus bersyukur diberi karunia tapi di lain sisi syaitan melalui celah ini akan menumbuhkan rasa sombong dari diri kita. Makannya orang yang sombong biasanya orang yang punya kelebihan. Rata-rata orang sombong yang memiliki kelebihan diantaranya bisa dari jabatan, banyak harta, kekuatan/fisik yang sempurna. Bagaimanakah pemaparan lebih lengkapnya? Mari simak video diatas
Ayat Surat Al Balad ayat 5 menggambarkan orang-orang yang lupa daratan karena potensi yang ada pada dirinya. COntohnya kaum 'Ad, kaumnya nabi Hud 'Alaihissalam. Pada Ayat yang ke 6 ini, kita akan melihat bahwa manusia selain kekuatan fisik yang membuat dia melampui batas ada potensi lain yang juga bisa membuat dia melampui batas. Potensi tersebut adalah potensi harta, apalagi ketika harta itu melimpah. Dia (berkata), "Aku telah menghabiskan harta yang sangat banyak" [Al-Balad Ayat 6] Berarti ayat ini menggambarkan orang-orang yang hartanya banyak. Orang ini menggunakan hartanya di jalan yang tidak benar. Kesimpulan itu dari pemilihan kata "Yaa kulu ahlaktu" terjemahan leterleknya "Aku telah membinasakan/memusnahkan/menghancurkan". Sehingga para ulama ketika membahas ayat ini, bahwa maksud perkataan pada ayat ini adalah bukan sekedar mengeluarkan harta yang banyak, akan tetapi mengeluarkan harta yang banyak di jalan yang salah. Dan setiap orang yang mengeluarkan harta yang banyak di jalan yang salah, sejatinya dia telah membinasakan dirinya, kesimpulan yang diambil oleh Syaikh As Sa'di Rahimahullah dalam tafsirnya.
Pada ayat sebelumnya, setelah Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan sebuah penyakit (Sombong karena kekuatan, perilaku menghambur-hamburkan harta), setelah menyebutkan penyakit itu, Allah subhanahu wa ta'ala memberikan solusinya pada ayat ke 7 yang artinya "Apakah dia (manusia) mengira bahwa tidak ada satupun yang melihatnya?". Jadi solusinya adalah -merasa diawasi oleh Allah Azza Wa Jalla- sehingga tidak berbuat semaunya sendiri. Dalam istilah ulama kita, perasaan selalu diawasi oleh Allah Azza Wa Jalla istilahnya yaitu Muraqobah. Muraqobah merupakan pondasi dari seluruh amalan hati dan juga amalan lahir seorang hamba. Muraqabah adalah salah satu amalan/solusi yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menghindarkan diri kita dari perbuatan-perbuatan yang buruk dan juga supaya kita bisa maksimal didalam melakukan amalan-amalan kebaikan. Kapan Muraqobah diamalkan? Simak video kajian diatas untuk mengetahui pemaparan lebih lengkapnya.
Kajian Tafsir Al Quran Al Balad #9: Tafsir Ayat 8 - Abdullah Zaen, MA Kita telah mengetahui bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan menggambarkan keburukan perilaku manusia-manusia yang lalai akan kekuatan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, lalai karena merasa dirinya kuat. Sehingga dia melupakan kekuatan dzat Yang Maha Kuat. Allah Azza Wa Jalla juga menggambarkan keburukan manusia-manusia yang menghambur-hamburkan hartanya. Lalu dia lalai bahwa setiap gerak-geriknya itu diperhatikan dan diawasi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di dalam ayat yang akan kita pelajari kali ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin menjelaskan kepada kita. Jangan sampai kita lalai bahwa kita dilihat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, jangan sampai kita tidak sadar bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat gerak-gerik kita. Jangan sampai kita lalai karena sungguh kita bisa melihat karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang memberi. Dalam ayat ke 8 surat Al Balad, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan "Bukankan kami telah menjadikan untuk manusia sepasang mata?" Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan kita tentang mata agar kita bertafakur, agar kita merenung tentang keagungan ciptaan-ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala termasuk nikmat mata. Simak video kajian di atas untuk mendapatkan ilmu lengkapnya. Yufid.TV official website: http://yufid.tv *** YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com *** DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE: . BNI SYARIAH 0381346658 a.n. YUFID NETWORK YAYASAN . BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK . Paypal: [email protected] . NB: Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer. . Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Kajian Tafsir Al Quran Al Balad #10: Tafsir Ayat 9 - Abdullah Zaen, MA Pada ayat ke 8 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berbicara tentang nikmat mata. Pada ayat ke 9 Allah Subhanahu Wa Ta'ala membahas nikmat lain yaitu berupa lisan. Di dalam ayat ke 9 ini Allah Azza Wa Jalla berbicara tentang dua organ tubuh. Yang pertama lisan dan yang kedua bibir. Kata Imam Ibnu Katsir Allah Azza Wa Jalla mengingatkan dengan lisan karena lisan adalah alat untuk berbicara. Bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan kita dengan organ yang satu ini yaitu lisan, karena dengan lisan ini kita bisa mengungkapkan dari organ tubuh lainnya. Kita bisa mengungkapkan isi hati kita melalui lisan ini. Misal seorang anak bayi, ketika dia menangis anda tafsirkan apa? Haus, lapar, kedinginan, sumuk atau digigit semut? Dikipasi tidak mau, berarti bukan karena sumuk. Dicari semutnya tidak ada berarti bukan karena semut. Ia hanya bisa menangis untuk mengungkapkan yang dia inginkan, dari hatinya. Begitulah nikmat sebuah lisan, Kenapa disebutkan dua bibir? Karena dengan dua bibir kita ini (kata ulama kita) 1.ngomong kita akan jelas, 2.kita akan gampang minum, 3.kita akan terbantu makannya, 4.dua buah bibit ini adalah tutup dari mulut kita, 5.dengan dua bibir ini muka kita akan tambah indah, itu baru sedikit fungsi dari dua bibir. Banyak diantara kita yang tidak menyadari kebesaran ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ini. Bagaimanakah penjelasan lebih lengkapnya? Mari simak video kajian di atas Yufid.TV official website: http://yufid.tv *** YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com *** DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE: . BNI SYARIAH 0381346658 a.n. YUFID NETWORK YAYASAN . BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK . Paypal: [email protected] . NB: Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer. . Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Kajian Tafsir Al Quran Al Balad #11: Tafsir Ayat 10 - Abdullah Zaen, MA Di ayat yang ke sepuluh Allah mengatakan "Dan kami telah menunjukkan kepada manusia Najdain" Najdain secara bahasa artinya dua hal yang tinggi menanjak. Apa yang dimaksud dua hal yang menanjak dan tinggi tersebut? Para ulama tafsir berbeda pendapat, ada sebagian diantara mereka menafsirkan dua hal yang menanjak itu (1) Sepasang payudara, (2) penafsiran kedua menafsirkan dua jalan, jalan kebaikan dan jalan keburukan. Pendapat yang pertama ini mengingatkan kepada kita bahwa sesuatu yang biasa ternyata luar biasa. Apa hubungannya antara petunjuk tentang payudara dengan karunia? Temukan jawabannya dikajian di atas, selamat menyimak Yufid.TV official website: http://yufid.tv *** YUK DUKUNG YUFID.TV! Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com *** DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE: . BNI SYARIAH 0381346658 a.n. YUFID NETWORK YAYASAN . BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK . Paypal: [email protected] . NB: Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer. . Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #12: Tafsir Ayat 11 - Ustadz Abdullah Zaen, MA "Tidakkah dia menerobos jalan yang mendaki dan sukar?" Q.S. Al Balad-Ayat 11 Ayat yang akan kita pelajari kali ini memiliki korelasi yang kuat dengan ayat yang sebelumnya. "Dan kami beri petunjuk kepada manusia dua jalan" jalan kebaikan dan jalan keburukan. Kenapa Allah Subhanahu Wa Ta'ala memilih kata "Najdain" untuk mengartikan jalan. Padahal jalan bahasa arabnya banyak, ada Thariq, sabil dll. Kenapa Allah Subhanahu wa ta'ala Memilih kata "Najdain"? karena artinya -dua jalan yang mendaki-, jalan yang mendaki itu mudah atau susah? susah/berat. Jalan kebaikan mendaki, berat. Jalan keburukan mendaki, berat. Jalan kebaikan mendaki, berat karena menitinya sedangkan jalan keburukan juga mendaki, berat karena resikonya, pertanggungjawabannya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di ayat ke 11 Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan motivasi kepada kita agar memilih jalan mendaki yang satunya yaitu jalan mendaki kebaikan. Bagaimanakah selanjutnya? Silahkan menyimak video di atas untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat!
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad #13: Tafsir Ayat 12-13 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Pada pembahasan terakhir kita membahas Surat Al Balad ayat ke 11 (teks arab ayat 11) "Kenapa dia tidak mau menerobos jalan yang mendaki dan sulit" QS. Al Balad ayat 11 Secara tidak langsung diayat ke 11 yang telah kita pelajari, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memotivasi kita untuk berani mengambil resiko ketika menjalankan sebuah kebaikan. Memang jalan kebaikan itu diumpamakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala seperti jalan yang terjal/jalan yang mendaki. Di ayat ke 11 Allah Subhanahu Wa Ta'ala memotivasi kita secara global maka di ayat yang ke 12 Allah Subhanahu Wa Ta'ala memotivasi kita secara rinci. Apa yang dimaksud jalan-jalan terjal tadi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengawali penjelasan rinci ini dengan sebuah pertanyaan (teks arab ayat ke 12) "Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan jalan yang mendaki itu?" QS. Al Balad ayat 12 Inilah metode tanya jawab dan di dalam Al Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala sering menggunakan metode tanya jawab. Hikmahnya agar penasaran, ketika sudah penasaran diharapkan apa yang disampaikan sesudah itu akan lebih melekat di dalam hati. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengawali keterangan tentang jalan yang terjal itu dengan sebuah pertanyaan. Setelah diawali dengan pertanyaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjawab sendiri dalam ayat selanjutnya, apa saja jawaban dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala? silahkan simak jawaban Nya divideo kajian di atas.
Di ayat yang ke 14 kali ini Allah memberikan contoh diantara jalan mendaki yang perlu kita tempuh agar kita sampai ke Surga yaitu firman Allah "Memberi makan dihari ketika terjadi kelaparan/musim paceklik" QS. Al Balad ayat 14 Kenapa pada masa kelaparan/dimusim paceklik? karena saat itu kebutuhan manusia lebih besar, mereka kesulitan untuk mendapatkan satu priuk nasi. Memberi makan kepada orang lain dimusim paceklik termasuk sampel meniti jalan yang mendaki karena berat. Untuk makan sendiri saja sudah susah apalagi buat di bagi-bagi. Bawaan sifat manusia adalah pelit apalagi dimusim paceklik. Kalau dia bisa melawan sifat buruk tadi disuasana genting dimusim paceklik maka orang-orang seperti ini dijanjikan Surga oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam Al Qur'an surat Al Insan ayat 5-11, dalam 7 ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa salah satu yang akan mengantarkan seseorang ke Surga dan selamat dari siksaan Neraka adalah berbagi makanan. "Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (nama suatu mata air di Syurga yang airnya putih dan baunya sedap serta enak sekali rasanya). (Yaitu) mata air (dalam Syurga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanayalan untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih. Sesungguhnya kami takut akan azab suatu hari yang (di hari itu orang-orang bermuka) masam, penuh kesulitan (yang datang) dari Tuhan kami. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati". QS. Al Insan ayat 5-11 Bagaimanakah kelanjutan pemaparannya? Silahkan menyimak video kajian di atas.
Pada Surat Al Balad ayat ke 15 menjelaskan contoh yang ke 3 yang disebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari amalan-amalan yang jalannya mendaki. "(Kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat," Yaitu memberi makan anak yatim, anak yatim yang punya hubungan kerabat. Bisa jadi kerabat itu kerabat dekat atau jauh. Yatim yang dekat contohnya anak kakak atau anak adik alias keponakan. Yatim yang jauh contohnya masih saudara se-kakek nenek. Di dalam agama kita, anak yatim entah dia punya hubungan kerabat maupun yang tidak punya hubungan kerabat sama-sama dianjurkan untuk disantuni. Yang menjadi pertanyaan kenapa di dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan "anak yatim yang ada hubungan kerabat"? Simak kajiannya untuk mendapatkan jawabannya dan ilmu yang bermanfaat!
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al-Balad #16: Tafsir Ayat Ke 16 - Ustadz Abdullah Zaen, MA "membantu orang miskin yang sangat fakir" (QS. Al Balad ayat 16) Berarti miskin itu tidak satu level, ada yang miskin, miskin banget, sangat miskin sekali. Miskin banget itu arti dari 'dzamatsrabah' kesimpulannya seperti itu. Karena redaksi yang dibawakah oleh ahli tafsir ketika mereka menjelaskan arti dari 'dzamatsrabah' itu sangat beragam. Sehingga redaksinya macam-macam akan tetapi kesimpulannya sama. Kesimpulannya super miskin, orang miskin yang sangat miskin. Kata 'matsrabah' itu berasal dari kata 'turab' artinya tanah dan 'dza' artinya punya. Beberapa penafsiran dari para ulama berdasarkan tafsir At Thabari yang menjelaskan korelasi antara miskin dengan tanah: Pendapat Imam Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu mengatakan; - Yaitu orang-orang yang terlantar di jalan, - Yaitu orang-orang yang tidak punya tempat tinggal kecuali tanah, maksudnya beratapkan langit berlantaikan tanah. Diperjelas oleh Imam Mujahid (Muridnya Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu) maksudnya yang terlantar di tanah, dia tidak punya sesuatu yang menjadikan alas antara tubuhnya dengan tanah. Yaitu orang miskin yang punya anak banyak dan punya tanggungan yang banyak pula. Bahkan Imam Qotadah (muridnya Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu) menambahkan 'punya banyak tanggungan, punya banyak anak dan dia tidak punya apa-apa'. Sehingga orang-orang seperti ini cari makannya dimana? disebutkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma 'yang tempat kembali mencari makanannya di tempat sampah. Maka ini menggambarkan kepada kita bahwa yang dimaksud miskin adalah yang benar-benar miskin.
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al-Balad #17: Tafsir Ayat Ke 17 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Kalau kita perhatikan di ayat-ayat sebelumnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan contoh dari Al Aqobah (jalan yang terjal/ jalan yang mendaki yang harus ditempuh oleh setiap hamba yang ingin masuk Surga) yaitu: 1. Memerdekakan budak 2. Memberikan makan dimusim paceklik 3. Menyantuni anak yatim yang masih mempunyai hubungan kerabat 4. Membantu orang miskin yang sangat fakir Kalau kita perhatikan bahwa empat contoh di atas adalah kegiatan sosial. Ini menunjukkan kalau Islam sangat peduli dengan kegiatan sosial kemanusiaan. Ajaran islam sangat menganjurkan untuk membantu orang lain, ajaran islam menganjurkan ummatnya untuk bersifat dermawan. Simak kajian di atas untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat!
Kegiatan-kegiatan sosial dan ibadah apapun seorang hamba jika tidak diiringi dengan keimanan maka ibadah itu tidak ada gunanya. Cukup dengan keimanan? belum. Untuk menjalankan amalan-amalan yang berat membutuhkan "Saling menganjurkan untuk sabar". Setelah iman butuh sabar. Di dalam islam banyak karakter positif selain sabar misal tawakal, ikhlas, amar ma'ruf nahi mungkar, birrul walidain. Selain sabar karakter positif di dalam islam itu banyak. Kenapa sabar yang disebutkan dalam ayat ke tujuh belas? kenapa tidak tawakal? kenapa tidak birrul walidain? Kata para ulama menjelaskan, karena seseorang tidak mungkin bisa menjalankan keimanan, seseorang tidak mau meniti jalan yang mendaki kalau dia tidak punya modal sabar. Karena meniti jalan yang mendaki itu berat, kalau tidak punya modal sabar baru langkah pertama sudah KO. Sabar secara bahasa artinya menahan (menahan diri). Menahan diri ketika tiga kondisi. Apa saja kondisinya? Simak jawabannya divideo kajian di atas.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas akhir surat Al Balad ayat ke tujuh belas yaitu pada ayat "Watawa shoubil marhamah" artinya serta saling berpesan untuk 'marhamah'. Arti Marhamah ada dua penafsiran, yang pertama artinya saling berkasih sayang dan yang kedua artinya menjalankan hal-hal yang mendatangkan kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Arti yang pertama kata para ulama adalah 'saling berkasih sayang' karena islam adalah agama kasih sayang. Di dalam Al Qur'an surat Al-Anbiya ayat 107, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya "Dan tidaklah kami mengutus engkau melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam". Tujuan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah untuk menyebarkan kasih sayang. Hadits Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga menyebutkan hal yang serupa. Yang artinya "Orang-orang penyayang akan disayang oleh Allah. Sayangilah apa yang ada di Bumi, niscaya kalian akan disayang yang di langit". HR. Tirmidzi Sayangilah yang di Bumi, siapa? Temukan jawabannya divideo kajian di atas!
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Surat Al Balad ayat ke 18; "Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan". Mereka adalah orang-orang yang mau mendaki jalan yang terjal. Apa jalan yang terjal? "Yaitu melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang" (QS. Al Balad ayat 13-17) Manusia yang memiliki kriteria di atas mereka adalah golongan kanan. Manusia di hari kiamat terbagi menjadi tiga golongan, golongan kanan dan golongan kiri. "(Kalian wahai para manusia nanti pada hari kiamat akan) dibagi menjadi tiga golongan. (Golongan yang pertama adalah) golongan kanan dan alangkah mulianya golongan kanan. (Yang kedua adalah) golongan kiri dan alangkah celakanya golongan kiri. Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk Surga). (golongan yang ketiga) mereka itulah yang dekat (kepada Allah)." (QS. Al Waqi'ah ayat 7-11) Yang akan kita bahas kali ini adalah 'golongan kanan'. Kenapa dinamai golongan kanan? Para ulama kita memberikan beberapa keterangan, 1. Karena mereka saat menerima buku catatan amalan menerimanya pakai tangan kanan. 2. Karena nanti pada hari kiamat mereka berjalan menuju arah kanan (Surga). 3. Karena saat kejadian isra' Mi'raj nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melihat golongan kanan posisinya berada di sebelah kanan Nabi Adam 'Alaihissalam. 4. Karena mereka mendapat limpahan berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apa keistimewaan Golongan Kanan? Simak video kajian di atas untuk menemukan jawabannya!
Dan orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat kami, mereka adalah golongan kiri (QS. Al Balad-Ayat 19) Di ayat sebelumnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala membahas golongan kanan. Di jelaskan dengan detail sifat-sifatnya. "Yaitu melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang" (QS. Al Balad ayat 13-17) Setelah membahas golongan kanan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala gantian membahas golongan kiri biar tambah jelas. Kata orang Arab "Kalau pengin paham sesuatu itu liat kebalikannya". Kalau ingin lebih paham golongan kanan maka lirik golongan kiri. Contoh makan kebalikannya lapar, sehat kebalikannya sakit. Kalau ingin tahu betapa nikmatnya kenyang caranya lapar dulu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala bercerita tentang golongan kiri, sifat mereka yang paling menonjol Allah Sebutkan di dalam Surat Al Balad ayat 19 adalah "Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka adalah golongan kiri". Jadi sifat yang paling menonjol pada golongan kiri adalah mereka kafir terhadap Al Qur'an. Maka perlu kita ketahui "Kafir" itu apa? Simak penjelasannya divideo kajian di atas.
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad Ayat 19 Bagian 2 - Ustadz Abdullah Zaen, MA Pada kesempatan kali ini akan dibahas tafsir surat Al Balad Ayat 19 Bag.2 "Orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat Allah maka mereka adalah golongan kiri". Pada pertemuan terakhir sudah dibahas ayat awal yang berbunyi "Walladzi nakafaru biayatina" sekarang kita bahas potongan berikutnya yaitu "ulaaikahum ashabul masy'amah-Yaitu golongan kiri" Pada hari kiamat manusia akan terbagi menjadi tiga golongan, (1) Golongan kanan, (2) Golongan kiri dan yang ke (3) Golongan yang sangat dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tiga golongan ini disebut dalam surat Al Waqi'ah ayat 7-11. Kenapa mereka dinamakan golongan kiri? 1.Karena mereka ketika dibagi kitab catatan mereka menerima kitab catatan itu dengan tangan kiri. 2.Karena mereka ketika diciptakan oleh Allah mereka berada di sebelah kirinya Nabi Adam. 3.Nanti pada hari kiamat mereka disuruh berjalan ke Kiri. Apa kerugian yang didapat oleh golongan kiri? 1.Ancaman ketika Sakaratul maut. 2.Proses hisab yang sulit. 3. ....... Kerugian yang ke tiga ada pada video selanjutnya!
Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Balad Ayat 20 - Ustadz Abdullah Zaen, MA * โ–บโ–บ SUBSCRIBE di sini untuk belajar lebih tentang Islam : http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=moslemchannel * YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.TV LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU! Fabebook : https://www.facebook.com/Yufid.TV/ Instagram : https://www.instagram.com/yufid.tv/ Telegram : https://telegram.me/yufidtv Yufid.TV Official Website : http://yufid.tv * YUK, DUKUNG YUFID.TV! Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store : http://yufidstore.com * DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE : BNI SYARIAH 0381.346.658 a.n. YUFID NETWORK YAYASAN BANK SYARIAH MANDIRI 7086.882.242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK Paypal : [email protected] NB : Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer. Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di : https://goo.gl/y7o7Se
ยซ
halaman 1 dari 1
ยป